Daftar isi

Rabu, 11 Januari 2012

Masa lalu yang kembali

Setelah kuliah aku langsung pulang ke rumah karena ngantuk berat.. Tadi malem aku begadang di rumah temen nonton final liga Champion. Aku membuka pintu samping rumahku dan terhenyak melihat wajah seseorang yang sedang duduk bersama ibuku di ruang tengah. “Dani, masih inget kan sama mbak Elly..?” Aku sempat bengong selama beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk. “Ayo duduk sini..” Aku menyalami mbak Elly dan dengan perasaan campur aduk duduk di sebelah ibu. Kata kata ibu selanjutnya membuat kepalaku serasa berputar, ” mulai hari ini mbak Elly kerja disini lagi sama kita Dan.. Mudah mudahan betah ya El..?” Mbak Elly mengangguk sambil tersenyum padaku. Ia tampak lebih.. lebih menarik dari apa yang selama ini ku bayangkan.. Aku berdiri dan permisi untuk masuk kamar, dengan sudut mata, aku sempat melirik mbak Elly.. Kulitnya terlihat bersih.. dan dadanya.. pikiran mesumku berhenti ketika kakiku tersandung kaki kursi..Aku langsung masuk kamar, meninggalkan ibu dan mbak Elly mengobrol di ruang tengah..

Ya, dulu mbak Elly pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga kami. Ia bekerja sekitar 2 tahunan lalu berhenti bekerja karena menikah. Aku masih kelas VI SD waktu mbak Elly pamit sama orang tuaku untuk menikah.. Terbayang jelas apa yang saat itu kurasakan, selama beberapa minggu aku mengalami kesulitan tidur. Ayahku menggerutu sama ibu, itulah akibatnya kalau anak kita satu satunya terlalu deket sama pembantu, sampai tidur aja dikelonin si Elly.. Ya, aku memang tidur sekamar dengan mbak Elly karena ayahku seringkali menonton TV sampai larut malam sambil merokok di kamar tidurnya. Sehingga ibu merasa lebih baik kalau aku tidur terpisah.

Sebetulnya ada yang tidak mereka ketahui tentang mbak Elly.. dan aku.. Awalnya semua berjalan biasa biasa aja, aku memang sangat deket sama mbak Elly yang cukup sabar dan telaten mengurus rumah.. Kesibukan ayah sebagai kontraktor seringkali mengharuskan beliau keluar kota, dan ayah sering kali meminta ibu mendampinginya. Awalnya aku sering diajak tapi karena takut keseringan bolos sekolah, orang tuaku lebih memilih menitipkanku ke mbak Elly.. Mbak Elly sangat memperhatikanku seperti anaknya sendiri, membuatku merasa nyaman walau sering ditinggal orang tuaku ke luar kota. Entah bagaimana awalnya aku tak ingat pasti, aku mulai merasakan ada sesuatu diantara aku dan mbak Elly. Usiaku yang memasuki usia puber 12 tahun, dan mbak Elly waktu itu berusia sekitar 18 tahun saat dimana seseorang mengalami kematangan seksual. Aku mulai merasakan desiran perasaan lain selain perasaan nyaman setiap kali berdekatan dengan mbak Elly. Harus kujelaskan disini bahwa mbak Elly selain dianugrahi wajah manis yang selalu ceria, juga memiliki tubuh proporsional yang cukup aduhai. Seringkali tanpa sengaja aku bersentuhan dengan dadanya yang montok yang terasa kenyal dan padat. Bahkan setelah beberapa lama, aku seringkali mengalami ereksi saat berdekatan dengannya. Suatu saat, mbak Elly menyuruhku duduk di teras belakang rumah. Ia duduk persis di belakangku, tangannya menelisik rambutku.. mencari kutu di kepalaku karena aku sering garuk2 kepala. Entah tanpa sadar atau disengaja, kedua payudaranya yang montok menempel di punggungku.. Aku merasakan desiran gairah itu perlahan membuat kemaluanku semakin menegang. Setiap kali ia bergerak, payudaranya yang menempel dipunggungku ikut bergerak gerak.. sensasi yang luar biasa membuatku tak hanya merinding tapi juga membuat kemaluanku semakin mengeras berdenyut denyut.. Setelah beberapa lama, mbak Elly meyuruhku mandi.. Aku berdiri lalu menyadari mbak Elly sedang menatap selangkanganku dengan melotot.. Aku menunduk dan terkejut, ternyata ereksiku tampak jelas menonjol dari celana pendekku.. “Lho koq ada yang bangun..?” Belum habis rasa kaget ku ketika tiba tiba tangan mbak Elly meremas selangkanganku. Sebetulnya hanya beberapa detik saja ia meremas2 kemaluanku sambil bercanda, tapi efeknya sungguh luar biasa.. Aku seperti tersengat rasa nikmat ketika untuk sesaat tangan mbak Elly menelungkupi seluruh kemaluanku, jari2nya menyentuh kantung zakarku dan bergerak ke atas sepanjang batang kemaluanku yang teracung tegang.. Wajahku terasa panas karena malu, aku langsung berlari ke kamar mandi.

Dan beberapa hari setelah itu, sebuah kejadian yang tak akan pernah kulupakan sampai hari ini terjadi saat orang tuaku sedang di luar kota. Malam itu aku sulit memejamkan mata, pikiranku tak bisa lepas dari kejadian itu saat mbak Elly meremas kemaluanku. Aku pura pura tidur padahal aku sedang berkhayal tentang mbak Elly.. Mbak Elly sendiri sepertinya sedang membaca buku yang diambilnya dari atas lemari. Setelah beberapa lama, aku mendengar nafas mbak Elly terdengar lebih berat dan lebih cepat.. Buku apa yang sedang dibacanya..? Beberapa menit kemudian aku mulai mendengar suara suara.. pelan sebetulnya tapi dalam heningnya malam suara itu terdengar jelas.. seperti suara tangan yang menggosok sesuatu dengan cepat.. Karena penasaran, aku merobah posisi tidurku, dengan sudut mataku mencoba melihat apa yang sedang mbak Elly lakukan. Suara itu berhenti sebentar, lalu kembali terdengar. Pelan2 aku mulai membuka kelopak mataku sesedikit mungkin.. Dadaku berdegup kencang saat menyaksikan pemandangan itu. Mbak Elly berbaring mengangkang tanpa celana, tangannya bergerak2 cepat di selangkangannya.. Kaosnya terangkat sampai ke leher sehingga kedua payudaranya yang montok dan membusung bergoyang2. Kemaluanku langsung menggeliat, mengeras.. Aku menelan ludah dengan sangat hati2, takut kedengeran mbak Elly.. “Ouh..h” Mbak Elly mendesah.. kepalanya menengadah, nafasnya tersengal.. Khawatir kemaluanku terlihat menonjol, aku tidur bergelung meringkuk ke arah mbak Elly. Posisi tubuhku sekarang membuatku leluasa membuka mata tanpa takut ketahuan, kepala ku menunduk hingga ia tak bisa melihat wajahku.. Sesekali mbak Elly mengerang, pantatnya terangkat seperti menahan rasa nikmat.. Setelah beberapa lama, aku sungguh tak tahan lagi melihat semuanya, sambil pura pura mengigau aku membalikkan tubuh membelakangi mbak Elly. Tapi, aku malah merasakan mbak Elly bergeser mendekatiku. Pelan2 aku merasakan tangannya memelukku dari belakang, payudaranya menempel dipunggungku. Aku kesulitan mengatur nafas jangan sampai ia tahu aku belum tidur.. Tapi, membayangkan mbak Elly tanpa celana, dan payudaranya yang besar membuat kemaluanku semakin menegang.. Dan tiba2 tanpa kuduga tangan mbak Elly merogoh ke dalam celana pendekku.. Aku menahan nafas, jantungku rasanya mau copot.. Kalau aku menepiskan tangannya, maka ia akan tahu bahwa aku gak tidur.. tapi.. “aahh..hh…” mbak Elly meremas kemaluanku yang sudah keras dengan tangan kanannya.. Saat itulah, untuk pertama kalinya aku merasakan kemaluanku disentuh langsung oleh wanita, diremas2.. Ya tuhan.. saat itu aku merasakan rasa nikmat yang tak pernah kurasakan seumur hidupku..

Mbak Elly semakin menggila, ia mengocok kemaluanku sambil bermasturbasi.. ia tak lagi peduli apakah aku tidur atau tidak.. Dari rintihannya aku tau ia sudah dikuasai nafsu.. Mbak Elly mematikan lampu hingga kamar itu jadi gelap gulita. Perlahan ia membalikkan tubuhku hingga menelentang menghadap ke atas, aku merasakan tubuhku gemetar ketika mbak Elly menarik celana pendekku hingga lepas dan kemaluanku langsung mengacung tanpa penghalang. Dalam gelap aku merasakan tangan mbak Elly dengan lembut meraih kemaluanku, menciuminya.. Sulit untuk menggambarkan apa yang kurasakan saat itu.. melayang, merinding, dan tersentak saat mbak Elly memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. Ia mengulum kemaluanku dalam2, menghisapnya menjilatinya.. Sesekali ia meremas2 kantung zakarku sambil mengocok batang kemaluanku hingga membuatku seperti di surga..

Aku hanya diam pasrah, tak berani mengeluarkan suara sedikitpun.. Aku yakin mbak Elly tahu aku tidak mungkin masih tidur diperlakukan seperti begitu, tapi aku tak berani bergerak dan bersuara sampai mbak Elly mengocok kemaluanku dengan cepat, sambil meremas2 buah zakarku. Sengatan rasa nikmat membuatku mengerang, pantatku sedikit terangkat secara reflek.. Menyesali kesalahanku mengeluarkan suara, aku menahan nafas, takut ia tahu aku tidak tidur bahkan sangat menikmati semua yang ia lakukan terhadap tubuhku.. Selama beberapa detik ia diam, lalu perlahan aku merasakan tangan mbak Elly menarik kaosku ke atas, melepasnya hingga aku telanjang bulat. Mbak Elly menaiki tubuhku lalu, ya tuhan.. ia menindihku.. Kedua lututnya berada disamping pinggangku, hingga kemaluannya menempel dengan kemaluanku yang tegang berdenyut2.. Aku merasakan kemaluanku menjadi hangat dan sedikit basah.. lalu payudaranya menempel di dadaku.. Akhhh… aku benar2 berada di dalam surga, ia menggerakan pantatnya pelan.. menekan kemaluanku dari atas ke bawah berulang ulang..

Wajah mbak Elly begitu dekat dengan wajahku, nafasnya memburu.. hangat menyentuh wajahku.. Dalam keadaan sangat terangsang, aku merasakan aroma nafasnya begitu menggairahkan.. Ia menciumi wajahku, aku kembali mengerang saat ia menjilati telingaku, lidahnya menelusuri bagian dalam daun telingaku.. Mbak Elly memelukku erat, kehangatan dan kelembutan payudaranya mendekapku dalam kenyamanan yang nikmat.. Gerakan pantatnya semakin cepat menekan kemaluanku, aku tak kuasa menahan diri kembali mengerang, “uughh..hh”.. Mbak Elly melahap bibirku, melumat lidahku dengan lidahnya yang panas.. dan saat itu juga sesuatu yang ajaib kurasakan.. Rasa nikmat dari kemaluanku menjalar hebat, sesuatu perasaan yang mendesak dari dalam tubuhku.. Aku merintih, “mbbh..mmbakh..” Mbak Elly seperti tau apa yang kurmerangsang asakan mempercepat gerakan pantatnya, kemaluannya seperti memijit mijit kemaluanku semakin hebat dan… “Aa..aaaaaaaagghhhhhhh……” tanpa sadar aku setengah menjerit saat aku mengalami orgasme pertamaku.. Pantat mbak Elly terus bergerak hingga kemaluannya mengurut2 kemaluanku menimbulkan rasa nikmat yang sempurna.. Saat itu aku pikir aku pipis.. pipis terenak yang pernah kurasakan.. Setelah beberapa saat, semua rasa nikmat itu berangsur2 memudar.. Mataku mulai terbiasa dalam gelap, dan tiba2 aku menyadari, kemaluan mbak Elly tak lebih sejengkal dari wajahku.. tangannya bergerak cepat merangsang clitorisnya.. Ia tak henti henti merintih, mendesah.. Lalu.. tubuh mbak Elly bergetar hebat, ia mengejan… “Ooouuuughh..hhhh..” tangannya bergerak lebih cepat.. dan… “AAAaaaaaaaaaaakkhhhhhhh…hhhhhhhhhhhh…. Dhaaaaaaaaaaaaaaaanniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii…..hhhh…..” Aku terpaku diam.. menyaksikan semuanya dengan takjub… Tubuh mbak Elly lalu lemas menindihku… Aku bisa merasakan jantungnya berdetak kencang… Beberapa menit kemudian mbak Elly menyeka sperma yang berlumuran di perutku lalu memakaikan kaos dan celana ku.

Selama beberapa hari aku tak sanggup menatap mata mbak Elly, tapi pikiranku tak bisa lepas dari kejadian malam itu.. Aku terus berharap mbak Elly akan melakukannya lagi, tapi aku harap nanti ia akan benar2 memasukkan kemaluanku ke dalam kemaluannya..

Dua minggu kemudian, saat orang tuaku kembali keluar kota, mbak Elly memanggilku dari dalam kamar mandi.. “Daaaaan, Dani sayaaaang…. Sini tolong mbak..!” Aku menurut saja ketika ia menarikku masuk ke dalam kamar mandi.. Saat itu ia berdiri di hadapanku, telanjang bulat.. aku bergetar.. payudaranya bergayut indah.. besar tapi memiliki bentuk yang sangat menggiurkan.. Tanpa ba bi bu mbak Elly langsung melumat bibirku dengan bernafsu… tangannya menuntun tanganku untuk memegang payudaranya.. aku ragu2 tapi ia menekan tanganku memaksaku untuk meremas2 payudaranya yang montok.. Aku mulai meremasnya, ia mendesah… mengarahkan jari2ku ke putingnya.. aku menurut, mempermainkan putingnya dengan dua jari.. ia mendesah… tangannya meraih celanaku, menariknya ke bawah.. dan langsung mencengkram kemaluanku yang mengacung dengan tangannya.. mengocoknya, meremasnya.. Semua itu terjadi dalam kamar mandi dalam keadaan sama2 berdiri.. Mbak Elly menarik kepalaku, mengaarahkan mulutku ke puting susunya yang mengeras.. “Ayo ssayang.. jangan malu2…. diisep aja…” Mbak Elly merintih saat aku mengisap puting susunya.. membuatku semakin bernafsu…

Singkat cerita, di kamar mandi mbak Elly kembali memberiku kenikmatan yang luar biasa…. mengocok kemaluanku sambil meremas2 kantung zakarku… memuncratkan spermaku ke dalam mulutnya… Lalu ia bermasturbasi didepanku, sambil memintaku membantunya meremas dan mengisap payudaranya hingga ia menjerit kecil, mencapai puncak kenikmatannya sendiri.. Semua itu, harus kuakui sangat sangat nikmat luar biasa.. Tapi….

Selama beberapa bulan berikutnya aku mendapatkan kenikmatan setiap ada kesempatan.. Aku benar2 ketagihan.. Tapi harapanku untuk benar2 bersetubuh dengan mbak Elly tak pernah terjadi. Sepertinya mbak Elly tak ingin merenggut keperjakaanku.. Walaupun diam2 aku setengah mati mengharapkan itu.. Ketika mbak Elly pamit untuk berhenti bekerja karena ia akan menikah dengan laki2 yang dijodohkan oleh orang tuanya di kampung, aku benar2 terpukul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar